Tanda-tanda sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran

Tanda-tanda sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran

Negara kita “Indonesia dikenal memiliki karakter kuat sebelum zaman kemerdekaan, tatkala mencapai kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Sekarang, karakter masyarakat Indonesia tidak sekuat pada masa lalu, sangat rapuh. Pemimpin saat ini juga tidak menjaga pembangunan karakter dan budaya bangsa” Demikian antara lain pernyataan Prof. Dr. Yahya Muhaimin dalam Sarasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Thomas Lickona (1991) - seorang profesor pendidikan Karakter dari Cortland University -mengungkapkan bahwa “ada sepuluh tanda-tanda jaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran”. Tanda-tanda yang dimaksud adalah :

1 meningkatnya kekerasan di kalangan remaja
2 penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk
3 pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan
4 meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas.
5 semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk,
6 menurunnya etos kerja,
7 semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
8 rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara
9 membudayanya ketidakjujuran, dan
10 adanya rasa saling curiga dan kebencian

 

Kenapa Situs Jejaring Sosial Lebih Didominasi Wanita?


Kenapa Situs Jejaring Sosial Lebih Didominasi Wanita?

Mungkin ada yang percaya bahwa laki-laki lebih kaku atau canggung bila dibandingkan wanita yang lebih sosialis dengan tingkah laku sensitive. Menurut penelitian dari Brian Solis dari data yang dikumpulkan dari Google Ad Planner, semua fungsi dari kebanyakan situs jejaring social lebih banyak dimanfaatkan oleh wanita. Report tersebut juga dipublikasikan dalam situs Informationisbeautiful.net, yang menyebutkan bahwa wanita akan menjadi masa depan jejaring social.
Dalam report Solis, juga disebutkan hanya ada satu situs jejaring social yang didominasi pria, yakni Digg, yang digemari sebanyak 64 persen pria. Di sisi lain, LinkedIn dan YouTube lebih sering digunakan untuk menjaring persahabatan. Sementara Twitter, Facebook, FriendFeed, Flickr dan MySpace tetap digemari baik pria dan wanita.
Mungkin yang paling heboh adalah MySpace yang digemari 64 persen wanita. Mungkin karena home page MySpace yang memiliki banyak warna biru, menjadi tampak merah keungu-unguan yang lembut. Dalam studi tersebut juga disebutkan, wanita lebih simple mengadakan kontak virtual karena dunia nyata kesehariannya membuat mereka tidak puas, dibanding laki-laki.
sumber : beritanet.com
 

sejarah internet

SEJARAH INTERNET DUNIA

Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.

Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.

Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.

Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internet”.

Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).
 

Nhagazema class



Nhagazema class terdiri dari 30 siswa
 
 

hari pahlawan


ORDE BARU MEMBUNUH API HARI PAHLAWAN
Dalam kaitan ini, mohon marilah sama-sama kita renungkan dalam-dalam yang berikut ini : apakah kultur politik dan kultur moral (dan pendidikan) Orde Baru betul-betul menghayati sungguh-sungguh dan menghormati Hari Pahlawan? Mengingat pengalaman selama puluhan tahun Orde Baru, kita patut meragukannya! Memang, Hari Pahlawan telah selalu dirayakan selama itu. Namun, tanpa apinya. Tanpa jiwa keagungannya. Selama puluhan tahun Orde Baru, Hari Pahlawan kebanyakan hanya diperingati dengan upacara-upacara yang bersifat ritual, yang kerdil jiwanya dan miskin pula isinya..
Tidak bisa lain! Sebab, pada hakekatnya, atau pada intinya, Hari Pahlawan adalah berjiwa revolusioner. Hari Pahlawan mengandung patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Hari Pahlawan adalah sarat dan dengan bobot semangat pengabdian kepada kepentingan rakyat. Hari Pahlawan mencerminkan kerelaan berkorban demi kepentingan nusa dan bangsa. Hati Pahlawan mengandung moral yang agung. Hari Pahlawan juga menyampaikan pesan besar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila; Justru itu semualah yang tidak dimengerti oleh para pendiri (dan pendukung setia) Orde Baru. Bahkan, yang telah dirusak atau dikhianatinya!!! (sekali lagi, tanda seru tiga kali)
Supaya tidak jatuh dalam rumusan yang terdengar muluk-muluk dan generalisasi dangkal, maka perlulah kiranya kita semua berusaha menyimak kembali sejarah lahirnya Hari Pahlawan. Sejarah lahirnya Hari Pahlawan tidak bisa dipisahkan dari peran sejarah Bung Karno, dari kehebatan perjuangan revolusioner rakyat Indonesia di seluruh negeri dalam tahun 45, dan juga tidak bisa dipisahkan dari sejarah pertempuran Surabaya. Yang perlu dicatat juga adalah bahwa Hari Pahlawan ada kaitannya dengan usul Sumarsono kepada Bung Karno dalam tahun 1945 untuk menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sumarsono adalah; waktu itu, pimpinan tertinggi gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang mempunyai peran penting (dan terutama) semasa pembrontakan rakyat Surabaya untuk merampas senajata Jepang dan kemudian bertempur secara besar-besaran dan heroik melawan pasukan-pasukan Inggris (dan Belanda).